Sunday 26 August 2012

Harry Potter The Exhibition di Marina Bay Sands Singapore


Anak saya begitu antusias untuk melihat   Harry Potter the Exhibition di Singapore. Dari Melaka kami sekeluarga menggunakan mobil dan parkir di Larkin  Johor Baru . Kemudian melanjutkan perjalanan ke Singapur dengan  bis yang berhenti di Queen Street.

Untuk menunaikan  sholat Zuhur dan Ashar (Jama Qasar),  dari Queen Street  kami berjalan sekitar 5-10 menit ke Masjid Sultan, salah satu dari 7 Masjid  berkubah Emas di dunia (salah satunya juga Masjid Dian Al Mahri di Depok  yang berlokasi sekitar Arab Street di Singapore.

Mencari makanan halal di S’pore bukanlah perkara mudah, jadi sebelum menjelajahi Singapore kami  makan siang di  restoran India Halal di sekitar Masjid. Menu yang popular adalah  Nasi Briyani dengan Ayam atau Kambing.  Makanan ini tersaji dengan porsi yang sangat banyak.  Tapi karena perjalanan jauh   dan rasanya memang cocok dan sesuai dengan selera, habis ajah tuh  makanan yang nampak disajikan segunung itu.

Kawasan disini walau cukup bersih dan teratur tetapi tidak mencerminkan S’pore yang sibuk  dan modern. Toko2 nya masih nampak sederhana dan sepi,  tidak seperti kawasan lain seperti Orchard Road, Bugis Junction, Marina Bay dll …

Anak saya yang penggemar berat Harry Potter, membaca buku nya dari yang pertama hingga terakhir. Saking suka sekali  dan ingin membaca dengan segera dan tak sabar  menunggu terjemahan nya,  sehingga walau masih SMP pernah  membeli/ membaca novel  Harry Potter yang ditulis dalam Bahasa Inggris (waktu itu masih sekolah di SMP di Jakarta)

Begitu juga film-film Harry Potter  tak pernah dilewatkan nya.  Saat  anak saya masih usia sekolah dasar,  saya menemaninya untuk menonton  film Pertama Harry Potter, tetapi karena saya tak membaca buku nya hingga saya banyak bertanya jalan ceritanya, dia merasa terganggu hehe. Belakangan untuk   film-film Harry Potter  selanjutnya (dan memang dia sudah mulai tumbuh dewasa) menonton bersama kawan nya.

Sejak 2Juni hingga 30 Sept 2012  di Singapore diadakan pameran Dunia Magic Harry Potter. Pameran yang baru pertama kali di pertunjukan di Asia yang  di gelar  di Art Science Museum di Marina Bay Sands, salah satu museum yang terkemuka di dunia dan gedung nya berbentuk bunga di foreground.  Sebelumnya pameran ini pernah dipertunjukan di Chicago, boston, Toronto, Seattle, New York City, dan Sydney.

Anak saya begitu antusias merasakan pengalaman melihat dengan bentuk nyata keajaiban Hogwarts dengan melihat ratusan koleksi alat peraga Kostum Harry Potter di setiap seri filmnya.

Baru saja dia masuk ke musium dimana pameran diadakan (saya tidak masuk karena karcis untuk masuk melihat pameran ini agak  mahal, hampir sekitar 200ribu rupiah per orang) dia sudah sms, minta uang untuk membeli pernak pernik Harry Potter yang boleh dibeli (seperti shal, buku dan mengabadikan foto studio  dengan Hogwarts Express,  kereta api dalam dunia Magic tsb) walaupun harga nya lumayan  mahal tapi dia begitu antusias dan mengatakan akan mengganti uang yang dia minta dengan pocket moneynya.

Saat anak saya keluar dari Museum saya pun sudah kembali dari mengitari shopping mall di  Marina Bay Sands yang asitekturnya sangat menarik yaitu dengan tiga tower yang diatasnya ada bangunan  seperti kapal.  Kemudian dengan antusias nya anak saya menceritakan barang-barang yang dipamerkan yaitu Thatrical property yang sering disebutProps yakni  objek benda yang digunakan pada film, tentu saja termasuk  costume, dan artefacts hasil karya artistik yang muncul pada film-film Harry Potter.








Sunday 5 August 2012

Hang Tuah di Kesultanan Melaka


Di Indonesia nama Hang Tuah dikenal sebagai nama salah satu jalan di daerah kebayoran Baru Jakarta Selatan. Nama Hang Tuah pun pernah diabadikan untuk salah satu nama kapal perang Indonesia (KRI) selain itu  di Surabaya ada Universitas Hang Tuah. 

Hikayat Hang Tuah, Cerita kepahlawanan Hang Tuah pada masa kesultanan Malaka pada abad 14 adalah  karya sastra klasik yang diterbitkan pada th 1956 oleh Penerbit Balai Pustaka di Jakarta dan pengarang nya tidak dikenal/anonimous. Karya sastra klasik ini termasuk novel yang dipelajari di sekolah-sekolah Indonesia pada zaman dahulu. Cerita Hang Tuah ada berbagai versi,  banyak yang meyakini Hang Tuah berasal dari Sumatra dan ada pula yang berpendapat Hang Tuah hanya sebuah legenda atau mitos belaka.

Di Malaysia baru baru ini terdengar kontrovesi yang menyatakan bahwa Hang Tuah hanyalah mitos belaka. Sehingga pernah diadakan seminar tentang masalah ini dan kesimpulan nya Hang Tuah yang tertera dalam Sejarah Melayu di Malaysia (Malay Annals)  memang betul-betul exist pada zamannya 

Di Kampung Duyong  diyakini sebagai kampung halaman Hang Tuah yang kabarnya pernah belajar dengan Sang Persata Nala yang bertapa di Gunung Wirana, Majaphit di Pulau Jawa. Di kampung yang lokasinya di Melaka Tengah  terdapat Perigi (sumur) Hang Tuah. Sumur yang menurut sejarahnya digali Hang Tuah bersama sama teman2nya Hang Jebat, Hang Lekir, Hang Kesturi dimasa lalu. Kini Sumur yang tak pernah kering ini  menjadi wisata sejarah yang di kemas secara  apik sehingga banyak wisatawan  datang kesumur yang dianggap oleh banyak orang airnya bisa untuk obat. wowlohualam….

Konon kabarnya di Sumatra Timur ada sumur Hang Tuah yang mirip dengan sumur di Melaka ini, sehingga banyak juga yang menyatakan Hang Tuah berasal dari Sumatra dan berpindah ke Kampung Duyong saat dia masih kanak2. 

Kuburan Hang Tuah terletak di Kampung Tanjung Kling Melaka. Disini lokasi nya ditata pula secara apik dan  di pamerkan pula kisah kepahlawanan Hang Tuah yang memiliki keris yang terkenal bernama Taming Sari. Sehingga  selain berziarah ke makam para turis banyak yang mengabadikan foto2 sekitar Makam. 

Keris Taming Sari sebenarnya adalah milik pendekar dari Majapahit yang dikalahkan oleh Hang Tuah saat bertempur. Pertempuran itu dimenangkan oleh Hang Tuah  karena pernah diberi tahu oleh guru nya, Sang persata Nala, bahwa pendekar dari majapahit itu hanya bisa dibunuh dengan keris nya sendiri, Keris Taming Sari. 

Karena kemenangan nya itu Betara Majapahit menghadiahkan Keris yang namanya diabadikan menjadi menara yang tingginya 110 meter dan dapat berputar 360 derajat untuk melihat view Bandar Melaka secara keseluruhan yang tertata dengan apik. 







ket foto (koleksi pribadi): di Makam Hang Tuah, menara Taming Sari dan Sumur Hang Tuah 


Lily Siti Multatuliana
Pernah dimuat di Tabloid Parle  no 15 Th IV/18 - 25 Agustus 2008 (Tabloid Parle terbit di Jakarta)
diedit kembali pada tgl 5 Agustus 2012