Di Melaka ada beberapa restoran Indonesia dan tidak sebanyak di Kuala Lumpur, kadang-kadang rasa masakannya sudah dipengaruhi dengan rasa masakan Melayu. Tak seperti di Kuala Lumpur, nampaknya hal ini disebabkan karena selain Kuala Lumpur adalah kota besar dan banyak warga Indonesia ketimbang di Melaka.
Restoran masakan Indonesia, Bumbu Desa yang bertaraf premium ini mempunyai lima outlet di Kuala Lumpur dan sekitarnya yaitu di KLCC, Mid Valley, The Curve, Festival City di Setapak dan di Alamanda Putra Jaya.
Beberapa waktu yang lalu Ketika memasuki ruangan resto yang berada di the Curve, Mall di KL, kita disambut oleh waiter yang mengucapkan “wilujeng sumping” (selamat datang). wah terasa sekali aura sunda nya, kala itu waiternya pun banyak yang mengenakan busana Sunda, walaupun begitu saya jumpa masakan minang, masakan padang dari Sumatra Barat.
Lokasi resto ini berada sejajar dengan restaurant premium bertaraf International. Tentu harga di restaurant ini jauh lebih mahal ketimbang makanan di food court yang disini disebut Medan Selera. (makanan di food court di Malaysia relative tidak terlalu mahal)
Masakan disajikan ala buffee dan setengah matang jadi setelah kita memilih makanan yang kita sukai akan dimasak/digoreng atau dihangatkan terdahulu jadi makanan yang tersaji masih panas.
Pilihan saya waktu itu adalah ikan Nila yang disajikan ala ikan terbang yang biasanya kalau di Jakarta ikan gurame yang dimasak seperti itu. Tetapi jenis ikan air tawar yang rasanya gurih ini jarang ditemukan di pasaran di Kuala Lumpur. Masakan pilihan lain nya pepes ayam, tahu bacem, perkedel jagung dan perkedel kentang serta sayur bok coy dan tentunya lalaban (di Malay disebut ulam) tersedia dengan beberapa macam jenis sambal. Kemudian pilihan makanan kita di masak atau dipanaskan lagi. Dan kami menanti hidangan sambil apalagi kalau bukan foto2…
No comments:
Post a Comment