Pada hari Rabu 17/9 yang lalu saya menghadiri acara "Open House" yaitu pertemuan seluruh Anggota MCG (Malaysian Culture Group) di ruang serba guna Kondomunium Meritz Kuala Lumpur. Acara yang diselenggarakan setahun sekali dan digelar di jalan Mayang yang lokasinya dekat dengan Menara Petronas bertujuan untuk lebih mengakrabkan anggota. Pengurus Organisasi MCG menyampaikan acara2 yang akan digelar di waktu yang akan datang, serta memperkanalkan pengurus organisasi yang kebanyakan anggotanya adalah perempuan.
Mengamati budaya-budaya yang ada di Malaysia (budaya Melayu, China dan India) adalah diantara aktifitas organisasi MCG, yang anggotanya sekitar 100 orang dari lebih 30 negara yang menetap di Kuala Lumpur. Aktifitas lainnya mendiskusikan budaya dari berbagai belahan dunia, mendiskusikan karya Sastra Dunia. Dalam waktu dekat akan membicarakan/mendiskusikan novel sastra yang terkenal dan sudah diterjemahkan dalam banyak bahasa, novel “Bumi Manusia” (This Earth of Mankind) karya Pramoedya Ananta Toer dari Indonesia. Selain itu aktifiti menikmati kuliner dari berbagai Negara (aktifitas ini tentu saja terbatas untuk saya ikuti, terbatas pada makanan halal saja ), serta mengunjungi tempat2 wisata budaya dan sejarah di Malaysia.
Saya sebagai anggota MCG yang aktif memperkenalkan eksistensi Indonesia dan budaya Melayu yang ada di Indonesia yang banyak kesamaan dengan budaya Melayu di Malaysia serta memperkenalkan keragaman budaya yang ada di Indonesia kepada para anggota MCG.
President MCG menawarkan saya untuk menjadi pengurus pada organisasi ini. Sayang sekali karena saya tinggal di Melaka (MCG berkedudukan di KL) rasanya kurang effisien buat saya. Apalagi saya masih sering bulak-balik ke Jakarta dimana rumah saya masih ada disana, yang masih perlu diurus.
Menurut saya jika kita sudah membuat “commitment” untuk menjadi pengurus, kita harus benar2 membatu kegiatan di organisasi yang kita ikuti. Bukan hanya untuk sekedar gagah2an menjadi pengurus sebuah organisai International.
Saya sempat ber- selfie bersama teman2 anggota dari Perancis dan selfie bersama Presiden MCG. Tidak enak meminta orang lain mengambil foto buat kenang2an dan buat liputan ini karena budaya/tradisi mereka yang jarang berfoto ria pada saat berkumpul seperti ini.
Saya sertakan juga foto makanan traditional Malaysia yang bisa kita temui di Indonesia. hanya namanya saja berbeda, kuih Koci dan kuih Seri Dua Muka yang disajikan pada saat acara ini berlangsung